SISTEM
SIRKULASI
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan
yang dibina oleh
Dra.
Nurmala Hindun M.Kes
Disusun
O
L
E
H
§ HILDEGARDIS MISSA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BUDI UTOMO MALANG
PRODI BIOLOGI
2009
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang dengan
rahmat-Nya maka dalam pembuatan makalah
ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Demi kesempurnaan makalah ini,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca agar apa yang diharapkan kedepannya lebih baik lagi. Kami menyadari
bahwa didalam penulisan makalah ini,masih banyak kekurangan dan juga masih
banyak yang tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh pembaca. Semoga dengan
terselesainya makalah ini dapat membangun dan menambah wawasan bagi para
pembaca demi apa yang
diharapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN
1.1Menjelaskan
cara kerja dan fungsi Jantung
1.2Menjelaskan
cara kerja dan fungsi pembuluh darah
1.3Menjelaskan
cara kerja dan fungsi limfe
BAB II PENUTUP
2.1Kesimpulan
2.2Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
1.1
JANTUNG
a) Cara Kerja Jantung

Sisetm sirkulasi memiliki 3 komponen:
- Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
- Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung
- Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi
Darah berjalan melalui sistim
sirkulasi ke dan dari jantung melalui 2 lengkung vaskuler (pembuluh darah) yang
terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung tertutup
pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasi
sistemik terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah antara
jantung dan sistim organ.
Walaupun secara anatomis jantung
adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang
terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat
ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut
dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan
memindahkannya ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi
memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan
darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan
pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan
disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum
atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah
dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung
janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung
sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi Jantung berfungsi
sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh
tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava.
Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil
O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut
mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya
keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi
kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di
dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum
dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali
ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang
memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi
kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam
sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel
kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh. Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai
organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari
ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah
segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan.
Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan
energi.
Dalam prosesnya, sel-sel
jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang
ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung
CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan
terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat. Kedua sisi jantung akan
memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang
dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama dengan darah
beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim
yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik
adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh
karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah
yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume
darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot
jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi
kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung
dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri.
Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara
pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong
katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup
menutup.
Dua katup jantung yaitu katup
atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan
kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena
memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup
bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup.
Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama
pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan
ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke
atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup
aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan
dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup
semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan
kantung mirip bulan-separuh.
Katup ini akan terbuka setiap
kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri
pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini
akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah
tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik
dari arteri ke ventrikel.

Walaupun tidak terdapat katup antara atrium dan vena namun hal ini
tidak menjadi masalah. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu karena tekanan
atrium biasanya tidak jauh lebih besar dari tekanan vena serta tempat vena kava
memasuki atrium biasanya tertekan selama atrium berkontraksi.
Proses Mekanis Siklus Jantung Jantung
secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan
berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol
(kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung).
Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi
terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh
jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi
otot jantung.
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh
potensial aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung
berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang
ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena jantung memiliki mekanisme
aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan
berelaksasi. Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang
terdapat di jantung dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+,
Na+, dan Ca++. Gangguan terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat
mengganggu mekanisme aliran listrik jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan
di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil
aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan
alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram
atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang
dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG
bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan
berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis
kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan
otot jantung. Hal ini disebabkan karena aktivitas listrik akan memicu aktivitas
mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan disertai dengan kelainan
mekanis atau otot jantung sendiri.
b) Perjalanan darah dalam sistem sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari
sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena
besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal
dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang
miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke
ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru.
Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke
sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2
segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir
ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus
sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan
O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi
ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi
berbagai jaringan tubuh. Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ,
yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel
kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah
arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan.
Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk
menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2
sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah
yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi
kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang
sama setiap saat. Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama.
Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung
kanan memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke
jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi
rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan
resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan
jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang
lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan
resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal
daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat. Darah
mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke
ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah
mengalir satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke
membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien
tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah
belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara
atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup
trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering
disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun
katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel
selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan
ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke
atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis
terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel.
Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup
yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan
terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di
aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan
isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel
turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup
mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
Walaupun tidak terdapat katup antara atrium dan vena namun hal ini
tidak menjadi masalah. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu karena tekanan
atrium biasanya tidak jauh lebih besar dari tekanan vena serta tempat vena kava
memasuki atrium biasanya tertekan selama atrium berkontraksi.
c) Patologi - Gangguan Sirkulasi Darah
Gangguan Sirkulasi Agar fungsi
jaringan dapat berjalan normal maka perlu Sirkulasi darah yang baik Keseimbangan
antara cairan tubuh intra-dan ekstravaskulerKonsentrasi zat-zat dalam cairan
yang tetap, termasuk elektrolit-elektrolit. Seluruh susunan sirkulasi tubuh
menyelenggarakan pengangkutan semua substansi yang dibutuhkan untuk digunakan,
maupun yang telah dibentuk dan harus dibuang. Termasuk ini adalah oksigen,
karbondioksida, air, garam-garam, zat-zat makanan, metabolit-metabolit,
hormon-hormon, panas, dll.
Pertukaran
zat antara cairan tubuh dan cairan intraseluler terjadi melalui membran sel.
Karena fungsi sirkulasi peredaran cairan tubuh melibatkan komponen cairan, volume, dan aliran cairan ini, maka gangguan fungsinya pun dapat dikelompokkan seperti dalam tabel berikut ini: Jenis Gangguan Kejadian
Karena fungsi sirkulasi peredaran cairan tubuh melibatkan komponen cairan, volume, dan aliran cairan ini, maka gangguan fungsinya pun dapat dikelompokkan seperti dalam tabel berikut ini: Jenis Gangguan Kejadian
Ø Gangguan cairan tubuh
dan elektrolit
Ø Gangguan volume
Ø Gangguan obstruksi
Edema, dehidrasi, defisiensi elektrolit atau kelebihan elektrolit.
Hiperemi, perdarahan
(hemoragi) dan syok. Trombosis, emboli, iskemi, infark, serta sumbatan akibat
adanya hal lain seperti tumor, jaringan fibrosis dan parasit.
1)
Kongesti (Hiperemia)
Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Kata lain untuk kongesti adalah hiperemia. Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana kongesti dapat timbul :
Kongesti aktif Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah itu dari biasanya. Kenaikan aliran darah lokal ini disebabkan oleh karena adanya dilatasi arteriol yang bekerja sebagai katup yang mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kongesti aktif ini biasanya terjadi dengan waktu yang relatif singkat. Contoh : Warna merah padam pada wajah pada saat marah/ malu, yang pada dasarnya adalah vasodilatasi yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik. Kongesti pasif Penurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah yang disebabkan oleh adanya tekanan pada venula-venula dan vena-vena yang mengalirkan darah dari jaringan. Selain sebab lokal tadi, kingesti pasif juga dapat terjadi akibat sebab sistemik, sebagai contoh adalah kegagalan jantung dalam memompa darah yang mengakibatkan gangguan aliran vena. Berdasarkan waktu serangannya, kongesti pasif dibagi 2,yaitu:
a. Kongesti pasif akut : berlangsung singkat, tidak ada pengaruh pada jaringan yang terkena.
b. Kongesti pasif kronis : berlangsung lama, dapat terjadi perubahan- perubahan yang permanen pada jaringan, terjadi dilatasi vena. Contoh kongesti pasif adalah varises.
Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Kata lain untuk kongesti adalah hiperemia. Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana kongesti dapat timbul :
Kongesti aktif Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah itu dari biasanya. Kenaikan aliran darah lokal ini disebabkan oleh karena adanya dilatasi arteriol yang bekerja sebagai katup yang mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kongesti aktif ini biasanya terjadi dengan waktu yang relatif singkat. Contoh : Warna merah padam pada wajah pada saat marah/ malu, yang pada dasarnya adalah vasodilatasi yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik. Kongesti pasif Penurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah yang disebabkan oleh adanya tekanan pada venula-venula dan vena-vena yang mengalirkan darah dari jaringan. Selain sebab lokal tadi, kingesti pasif juga dapat terjadi akibat sebab sistemik, sebagai contoh adalah kegagalan jantung dalam memompa darah yang mengakibatkan gangguan aliran vena. Berdasarkan waktu serangannya, kongesti pasif dibagi 2,yaitu:
a. Kongesti pasif akut : berlangsung singkat, tidak ada pengaruh pada jaringan yang terkena.
b. Kongesti pasif kronis : berlangsung lama, dapat terjadi perubahan- perubahan yang permanen pada jaringan, terjadi dilatasi vena. Contoh kongesti pasif adalah varises.
2)
Edema
Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh (beberapa ahli juga memasukkan dalam definisi itu penimbunan cairan berlebihan di dalam sel). Jika edema mengumpul dalam rongga, biasanya dinamakan efusi, misalnya efusi perikardium, efusi pleura. Penimbunan cairan di dalam rongga peritoneum biasanya diberi nama asites. Sedangkan edema umum atau menyeluruh disebut anasarka.
Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh (beberapa ahli juga memasukkan dalam definisi itu penimbunan cairan berlebihan di dalam sel). Jika edema mengumpul dalam rongga, biasanya dinamakan efusi, misalnya efusi perikardium, efusi pleura. Penimbunan cairan di dalam rongga peritoneum biasanya diberi nama asites. Sedangkan edema umum atau menyeluruh disebut anasarka.
Etiologi edema ada beberapa, yaitu:
Ø Tekanan hidrostatik
Ø Obstruksi saluran limfe
Ø Kenaikan permeabilitas dinding pembuluh
Ø Penurunan konsentrasi protein
Dalam edema, cairan yang tertimbun digolongkan menjadi 2, yaitu:
Ø Transudat : yaitu
cairan yang tertimbun di dalam jaringan karena bertambahnya permeabilitas
pembuluh terhadap protein.
Ø Eksudat : yaitu
cairan yang tertimbun karena alasan-alasan lain dan bukan akibat dari perubahan
permeabilitas pembuluh.
Akibat
dari edema adalah sebagai petunjuk untuk mengetahui ada sesuatu yang terganggu
dalam tubuh kita. Sebagai contoh adalah pada kasus payah jantung kongestif,
terdapat edema pada mata kaki si penderita. Hal ini menjadi indikator adanya
kehilangan protein. Edema juga berbahaya jika mengenai otak, otak akan
membengkak dan tertekan pada tulang pembatas tengkorak, peningkatan tekanan
intrakranial akan membahayakan aliran darah dalam otak dan
dapat menimbulkan kematian.
3.Perdarahan
3.Perdarahan
Perdarahan
adalah keluarnya darah dari sistem kardiovaskuler, disertai penimbunan dalam
jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh. Untuk
menyatakan berbagai keadaan pendarahan digunakan istilah-istilah deskriptif
khusus. Penimbunan darah pada jaringan disebut hematoma. Jika darah masuk ke
dalam berbagai ruang dalam tubuh, maka dinamakan menurut ruangannya. Misalnya : hemoperikardium, hemotoraks, hemoperitoneum,
hematosalping.
Penyebab
perdarahan yang paling sering dijumpai adalah hilangnya integritas dinding
pembuluh darah yang memungkinkan darah keluar, dan hal ini sering disebabkan
oleh trauma eksternal contohnya cedara yang disertai memar. Dinding pembuluh
bisa pecah akibat penyakit maupun trauma. Penyebab lainnya adalah adanya
gangguan faktor pembekuan darah.
4.Trombosis
Proses
pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem kardiovaskuler selama
manusia masih hidup, disebut trombosis. Koagulum darah dinamakan trombus.
Terdapat
tiga keadaan dasar dimana bekuan terbentuk secara tidak normal, yaitu:
Ø Adanya kelainan dinding
dan lapisan pembuluh,
Ø Kelainan aliran
darah,
Ø Peningkatan daya koagulasi darah sendiri
5.Embolisme
Embolisme adalah
transportasi massa fisik yang terbawa dalam aliran darah dari satu tempat ke tempat
lain dan tersangkut di tempat baru. Massa fisik itu sendiri dinamakan emboli.
Emboli berasal dari :
Ø Emboli pada manusia
yang paling sering dijumpai berasal dari trombus dan dinamakan tromboemboli.
Ø Pecahan jaringan
dapat menjadi emboli bila memasuki sistem pembuluh darah, biasanya dapat
terjadi pada trauma.
Ø Sel-sel kanker dapat
menjadi emboli, cara penyebaran penyakit yang sangat tidak diharapkan.
Ø Benda asing yang
disuntikkan ke dalam sistem kardiovaskular.
Ø Tetesan cairan yang
terbentuk dalam sirkulasi akibat dari berbagai keadaan atau yang masuk ke dalam
sirkulasi melaui suntikan dapat menjadi emboli.
Ø Gelembung gas juga
dapat menjadi emboli. Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena,
paling sering pada vena profunda di tungkai atau di panggul. Karena keadaan
anatomis, emboli yang berasal dari trombus vena biasanya berakhir sebagai
emboli arteri pulmonalis.
Ø Akibat dari emboli
:
·
Jika fragmen trombus yang sangat besar menjadi emboli maka
sebagian besar suplai arteri pulmonalis dapat tersumbat dengan mendadak. Hal
ini dapat menimbulkan kematian mendadak.
·
Sebaliknya, emboli arteri pulmonalis yang lebih kecil dapat
tanpa gejala, mengakibatkan perdarahan paru-paru sekunder karena kerusakan
vaskular atau dapat mengakibatkan nekrosis sebagian dari paru-paru.
6. Aterosklerosis
Aterosklerosis
atau ”pengerasan arteri” merupakan fenomena penyakit yang sangat penting pada
kebanyakan negara maju. Istilah aterosklerosis sebenarnya meliputi setiap
keadaan pembuluh arteri yang mengakibatkan penebalan atau pengerasan dinding.
Etiologi dan Insidens Aterosklerosis Laju peningkatan ukuran dan jumlah ateroma dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Etiologi dan Insidens Aterosklerosis Laju peningkatan ukuran dan jumlah ateroma dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Ø Faktor genetik
tertentu penting, dan aterosklerosis serta komplikasinya sering cenderung
terjadi dalam keluarga.
Ø Orang dengan kadar
kolesterol yang meninggi ( Hiperkolesterol )
Ø Orang yang menderita
D.M. (Diabetes Melitus) seringkali peka akan aterosklerosis.
Ø Tekanan darah
merupakan faktor penting bagi insiden dan beratnya aterosklerosis. Pada umumnya
penderita hipertensi akan menderita aterosklerosis lebih awal dan lebih berat
dan beratnya penyakit mempunyai hubungan dengan tekanan darah, walaupun dalam
batas normal.
Ø Faktor risiko lain di
dalam perkembangan aterosklerosis adalah merokok. Merokok merupakan faktor lingkungan
utama yang menyebabkan peningkatan beratnya aterosklerosis.Akibat
Aterosklerosis
Ø Akibat aterosklerosis
sebagian bergantung pada ukuran arteri yang terserang
·
Jika arteri berukuran sedang, aterosklerosis lambat laun
dapat mengakibatkan penyempitan atau obstruksi total. Komplikasi aterosklerosis
dapat mengakibatkan penyumbatan mendadak. (Trombosis cenderung menimbulkan
penyumbatan dalam arteri kecil ataupun ukuran sedang, tetapi mungkin dalam
bentuk endapan mural yang relatif tipis pada pembuluh besar seperti aorta).
·
Pembentukan trombus pada intima yang kasar, yang ditimbulkan
oleh bercak aterosklerosis.
·
Komplikasi lain aterosklerosis adalah perdarahan ke pusat
bercak yang lunak
·
Komplikasi lain yang dapat mengakibatkan penyumbatan arteri
akut adalah ruptur bercak disertai pembengkakan kandungan lipid yang lunak ke
dalam lumen dan penyumbatan pada bagian hilir pembuluh yang lebih sempit.n Kerusakan
tunika media yang dapat mengakibatkan kemungkinan terbentuknya ”aneurisma
aterosklerosis” yang merupakan penggelembungan dinding arteri yang lemah.
7.Iskemia dan Infark
Iskemia
adalah suplai darah yang tidak memadai ke suatu daerah/jaringan. Jika jaringan
dibuat iskemik, jaringan tersebut akan menderita karena tidak mendapat suplai
oksigen dan zat-zat makanan yang dibutuhkan. Setiap hal yang mempengaruhi
aliran darah dapat menimbulkan iskemia jaringan. Sebab yang paling jelas adalah
obstruksi lokal arteri.
Pengaruh
iskemia bervariasi tergantung pada intensitas iskemianya, kecepatan timbulnya,
dan kebutuhan metabolik pada jaringan itu. Akibat dari Iskemik :
Ø Pada beberapa keadaan
iskemia, biasanya yang mengenai jaringan otot, rasa sakit dapat merupakan gejala
penurunan suplai darah.
Ø Efek lain dari
iskemia jika timbul perlahan-lahan dan berlangsung lama, adalah atrofi dari
jaringan yang terkena. (pengurangan massa jaringan)
Ø Akibat iskemia yang
paling ekstrim adalah kematian jaringan yang iskemik. Daerah yang mengalami
nekrosis iskemik dinamakan infark. Dan proses pembentukan infark disebut infarksi.
8. Shock
Shock
adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh defisiensi sirkulasi akibat
disparitas (ketidakseimbangan) antara volume darah dengan ruang susunan
vaskuler.
Gejala-gejala shock : Rasa Lesu dan Lemas, Kulit yang basah (keringat), Kesadaran
menurun, kolaps vena, terutama vena-vena superfisial, Kepucatan, Nadi cepat dan lemah, Tachicardia (tekanan nadi tidak normal), Pernafasan dangkal (Sesak nafas), Tekanan darah rendah (hipotensi), oliguria dan kadang-kadang disertai muntah yang berwarna seperti air kopi akibat perdarahan dalam lambung (hematemesis).
Gejala-gejala shock : Rasa Lesu dan Lemas, Kulit yang basah (keringat), Kesadaran
menurun, kolaps vena, terutama vena-vena superfisial, Kepucatan, Nadi cepat dan lemah, Tachicardia (tekanan nadi tidak normal), Pernafasan dangkal (Sesak nafas), Tekanan darah rendah (hipotensi), oliguria dan kadang-kadang disertai muntah yang berwarna seperti air kopi akibat perdarahan dalam lambung (hematemesis).
9.Dehidrasi
Dehidrasi
ialah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai ”output” yang
melebihi ”intake” sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang
hilang terutama ialah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan
elektrolit.
Dehidrasi
dapat terjadi karena :
Ø Kemiskinan air (water
depletion)
Ø Kemiskinan natrium
(sodium depletion)
Ø Water and sodium
depletion bersama-sama.
1.2
Anatomi
dan fisiologi kelenjar limfe
Sistem saluran limfe berhubungan
erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung melalui arteri
dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi
dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang jaringan.
Hampir seluruh jaringan tubuh
mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan kelebihan cairan secara langsung
dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian antara lain bagian permukaan
kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf perifer, endomisium otot, dan
tulang.
a)
Susunan
Limfe mirip dengan plasma tetapi
dengan kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar-kelenjar limfe menambahkan
limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar di dalam saluran
limfe. Di dalam limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya digerakkan
oleh kontraksi otot di sekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang
gerakannya besar itu dibantu oleh katup.
b)
Fungsi
Ø Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam
sirkulasi darah.
Ø Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
Ø Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke
sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran
lakteal.
Ø Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
untuk menghindarkan penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam
jaringan, ke bagian lain tubuh.
Ø Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti
(antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi.
c)
Pembuluh limfe
Struktur pembuluh limfe serupa
dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe
tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler
limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau
sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh
limfe khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai dalam vili usus kecil.
d)
Kelenjar limfe
atau limfonodi
Limfonodi berbentuk kecil lonjong
atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai
penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit.
Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan
lipat paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai
pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran yang cekung disebut hilum. Sebuah
kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan jaringan kelenjar.
Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini
keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke
dalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan
kelenjar, yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus
kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan
ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali
terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh
limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan
keluar kelenjar melalui hilum.
e)
Saluran limfe
Terdapat dua batang saluran limfe
utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan. Ductus thoracicus bermula
sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan vertebra lumbalis.
Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke sebelah kiri
kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah
kiri leher dan menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu.
Ductus thoracicus mengumpulkan
limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan limfenya ke
ductus limfe kanan (batang saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran
yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah kanan kepala dan
leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena
yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Sewaktu suatu infeksi pembuluh
limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada pembengkakan kelenjar yang
sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki terkena
infeksi.
Fungsi
darah Dalam system sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut :
Ø Mengangkut karbon
dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Ø Mengangkut oksigen
dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.
Ø Mengangkut sari-sari
makanan dari usus ke jaringan tubuh.
Ø Mengangkut hasil
ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.
Ø Mengatur dan mengontrol
temperature tubuh
Ø Mengatur distribusi
hormon. Hormone adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam
tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih
dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
Ø Menutup luka.
Ø Mencegah infeksi Kulit
merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang
dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit
rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah
putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah
putih tidak dapat bertahan maka sel darah putih akan mati bersama dengan
jaringan yang berada di sekitarnya dan menimbulkan bengkak serta membentuk
nanah.
Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.rm
Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.rm
BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan
terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh. Pembuluh
darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung. Darah
yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen
dan nutrisi.
Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi Jantung berfungsi
sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh
tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava.
Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil
O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut
mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya
keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi
kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di
dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum
dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
2.2 Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat membantu
bagi para pembaca untuk menambah pengetahusn dalam bidang biologi khususnya
taksonomi tumbuhan namun masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
serta banyak yang belum sesuai dengan apa yang kita harapkan. Demi kesempunaan
makalah ini, kami mengharapkan kritik
dan saran serta dukungan yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah
berikutnya lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar