ARTI DAN FUNGSI
KELUARGA
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah “Pendidikan Kehidupan Keluarga ”
yang di bimbing oleh: Ibu Misgiati
S.Pd.MMPd

Hildegardis
Missa (2091000220025)
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
BUDI
UTOMO MALANG
2011
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena berkat rahmatnya
dan bimbingannya penulis mampu memyelesaikan makalah yang berjudul “ ARTI DAN FUNGSI KELUARGA “ Sebagai Tugas
Mata kulia Pendidikan Kehidupan Keluarga.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terimah kasih kepada Ibu Misgiati
S.Pd.MMPd, yang telah membimbing kami mengenai Pendidikan Kehidupan
Keluarga yang berguna bagi penulis dan
rekan-rekan mahasiswa yang mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik sehingga
dengan konsep tersebut penulis mampu menyesuaikan makalah ini sebagai aplikasi
yang telah diterimah dalam mengikuti mata kuliah Pendidikan Kehidupan Keluarga
Penulis
berharap dengan adanya makalah ini semoga dapat mengetahui , memahami, arti dan
fungsi keluarga. semoga makalah yang
jauh dari sempurnah ini memberikan warna bagi penulis untuk lebih memahami
pentingnya Pendidikan Kehidupan Keluarga, baik dalam beragama, berbudaya,
bermasyarakat dan lain-lain
Malang , 05
April 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1
Latar
belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .. . . . . . .. . . .. .
1.2
Rumusan
Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .
1.3
Tujuan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.1
Arti Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
2.2
Fungsi Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.3
Peranan Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .
BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . .
. . . .
3.1
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .
3.2
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat
yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih
terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu
sama lain. Setiap anggota keluarga mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai
kepala keluarga berperan melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga
berperan sebagai pengambil keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan
mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih saying. Dan anak hanya bertugas untuk
berbakti kepada orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah
yang telah diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini ada beberapa poin yang akan kami bahas yaitu:
ü Apa arti keluarga ?
ü Apa fungsi keluarga ?
ü Apa peranan keluarga ?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah
ü Untuk mengetahui dan
menjelaskan arti dari keluarga.
ü Untuk mengetahui dan
menjelaskan fungsi dari keluarga.
ü Untuk mengetahui dan
menjelaskan peranan dari keluarga.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Arti Keluarga.
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "kulawarga".
Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti anggota.
Jadi Keluarga adalah lingkungan di mana
terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga
sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan,
kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Menurut
Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut
Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua
individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut
Narwoko dan Suyanto (2004), Keluarga adalah kebutuhan manusia yang universal
dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Keluarga
dapat dibedakan menjadi dua yakni :
1.
Keluarga
batin atau keluarga inti (conjugal familly).
Conjugal
family didasarkan atas ikatan perkawinan dan terdiri dari seorang suami, istri
dan anak-anak mereka yang belum kawin .
2.
Keluarga
kerabat (consaguine family)
Consanguine
family tidak didasrkan pada pertalian kehidupan suami-istri, melainkan pada
pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah oaring kerabat. Keluarga
kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi yang mungkin berdiam
pada suatu rumah atau mingkin pula berdiam pada tempat lain yang berjauhan.
Kesatuan keluarga consanguine family disebut sebagai extended family atau
keluarga luas.
Keluarga
merupakan benih akal penyusun kematangan individu dan struktur kepribadian, dan
merupakan salah satu elemen pokok pembangun entitas-entitas pendidikan,
menciptakan proses naturalisasi social, membentuk kepribadian-kepribadian serta
memberi berbagai kebiasaan baik pada
anak-anak yang akan terus bertahan lama.
2.2 Fungsi Keluarga
Ø Ada lima
fungsi yang dapat dijalankan keluarga menurut Effendi ( 1998), yaitu :
1.
Fungsi biologis
ü Untuk
meneruskan keturunan.
ü Memelihara
dan membesarkan anak.
ü Memenuhi
kebutuhan gizi keluarga.
ü Memelihara
dan merawat anggota keluarga .
2.
Fungsi psikologis
ü Memberikan
kasih sayang dan rasa aman.
ü Memberikan
perhatian diantara anggota keluarga.
ü Membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
ü Memberikan
identitas keluarga.
3.
Fungsi sosialisasi
ü Membina
sosialisi pada anak.
ü Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
ü Meneruskan
nilai-nilai budaya.
4.
Fungsi ekonomi
ü Mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarg.
ü Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
ü Menabung
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya
pendidikan anak-anak, jaminan hari tua
dan sebagainya.
dan sebagainya.
5.
Fungsi pendidikan
ü Menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan ,
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
ü Mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
ü Mendidik
anak sesuai dengan tingkat -tingkat perkembangannya.
Ø Ada beberapa fungsi yang
dapat dijalankan setiap keluarga agar bisa terbentuk keluarga yang harmonis.
Fungsi tersebut diantaranya:
ü Fungsi Pendidikan.
Orangtua sebagai anggota
keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai
ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan
didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa
menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan
Negara.
ü Fungsi Religius.
Keluarga juga berfungsi
memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil.
Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal
kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya
manusia hidup di dunia.
ü
Fungsi Ekonomi.
Fungsi ekonomi ini harus
dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk
bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun,
di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu
yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita
karier.
ü Fungsi Sosialiasasi.
Keluarga mempersiapakan
anak untuk menjadi masyarakat yang baik. sebagai makhluk social, kita pasti
saling membutuhkan satu individu dengan individu yang lain, oleh karena itu,
keluarga mempersiapakan anak agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dengan cara menanamkan nilai-nilai moral yang baik dan memberikan contoh
etika-etika yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
ü
Fungsi Perlindungan.
Dalam hal ini setiap anggota keluarga
wajib memberikan perlindungan kepada anggota keluarga yang lain. Agar mereka
merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Karena jika dalam keluarga sendiri saja
mersa tidak aman, kemana lagi anggota keluarga mencari perlindungan!
ü
Fungsi Biologis.
Fungsi ini dijalankan untuk
meneruskan keturunan. Agar tebentuk generasi penerus yang bisa mempertahankan
nilai-nilai budaya yang ada dalam keluarga. Selain fungsi-fungsi yang
sebutkan diatas, ada juga fungsi yang tak kalah pentingnya yaitu fungsi memberikan
kasih sayang, perhatian, hibura.
2.3 Peranan Keluarga
Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan
yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Ayah
sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
ü Peranan Ibu
Sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
Para
ibu harus membiasakan perbuatan-perbuatan terpuji pada anaknya, juga
memperingati anak-anak mereka akan segala kejahatan dan kebiasaan buruk, perilaku
yang tidak sesuai dengan kebiasaan social dan agama. Adapun perana ibu dalam
mendidik anak-anaknya:
·
Seorang
ibu harus memiliki kesician dan moralitas sebagai jalan pendidikan untuk
putra-pitri mereka.
·
Seorang
Ibu jangan terlalu berlebihan dalam memanjakan anak
·
Para
ibu harus menanamkan pada anak rasa hormat kepada setiap orang
·
Parah
ibu jangan pernah mementingkan suami, sebab akan menciptakan aspek kebencian
dan kedengkian satu sama lain
·
Parah
ibi harus memberitahukan pada kepala keluarga setia penyelewengan tingkah laku
anak-anak mereka
·
Para
ibi harus melindumgi anak dari hal-hal yang buruk menggoda serta
dorongan-dorongan perilaku anti social
·
Para
ibu harus menghilangkan segala ajaran atau metode yang dapat mencederai
kesucian serta kemurnian atau meruntuhkan moral dan etika seperti buku=buku
porna, novel
ü Peran Anak-anak.
Anak-anak
melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jika peran dan fungsi-fungsi
keluarga yang sudah dijelaskan di atas dijalankan oleh setiap keluarga
maka akan terbentuk keluarga yang
harmonis dan sejahterah. Dengan terbentuknya keluarga yang harmonis maka akan
timbul kebahagiaan, sedangkan keluarga yang tidak harmonis akan menimbulkan
banyak masalah-masalah. Oleh karena itu, ciptakan keharmonisan di dalam
lingkugan keluarga agar kehidupan ini dipenuhi kebahagiaan.
3.2
Saran
Dalam penyelesaian makalah ini
masih banyak kesulitan yang dialami penulis maka pada kesempatan ini penulis
meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah
ini dan untuk menulis makalah selanjutnya .
DAFTAR PUSTAKA
Badingah, S. (1993). Agresivitas
Remaja Kaitannya dengan Pola Asuh, Tingkah Laku Agresif Orang Tua dan Kegemaran
Menonoton Film Keras.
Program Studi Psikologi –
Pascasarjana, UI. Depok. Coon, Dennis.
(1983). Introduction to Psychology : Exploration and Aplication. West
Publishing Co.
http://encyclopedia.thefreedictionary.com.
Diakses tanggal 28 maret 2011.
Hurlock, E.B. 1981. Child
Development. Sixth Edition. McGraw Hill Kogakusha International Student. Megawangi, Ratna. (2003).
Pendidikan Karakter untuk
Membangun Masyarakat Madani. IPPK Indonesia Heritage Foundation. Vasta, Ross, at all. (1992). Child Psychology
: The Modern Science. John Wiley & Sons Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar