TEORI BELAJAR HUMANISTIK
A.
PENGERTIAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK.
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu
dan bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat
menekankan pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih
banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang
paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar
dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti
apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat
dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai
aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.1
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil
jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar
dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.2
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal
diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.3
Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu
teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa
serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
![]() |
1.
Hamzah B.
Uno, Orientasi baru Dalam Psikologi Perkembangan ( Jakarta: Bumi aksara,
2006 ), 13.
2.
Novena
suprobo, teori belajar humanistik, http://novinasuprobo.
wordpress. com/2008/06/15/ teori- belajar-humanistik/ di akses jam
21:27 WIB, tgl 10 mei 2014
3.
Ibid.,
B.
TOKOH TEORI HUMANISTIK
1. Carl Rogers
Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme
proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka
berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak
ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu,
menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada
diri peserta didik.4
Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang
bermakna dan (2) belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi
jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta
didik, dan belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek
perasaan peserta didik.
Bagaimana proses belajar dapat terjadi menurut teori
belajar humanisme?. Orang belajar karena ingin mengetahui dunianya. Individu
memilih sesuatu untuk dipelajari, mengusahakan proses belajar dengan caranya
sendiri, dan menilainya sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil.
Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa
menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan
aktif dalam : (1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa
bersikap positif terhadap belajar, (2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan
belajarnya dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar, (3) membantu
siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan
pendorong belajar, (4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan
(5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa
sebagaimana adanya.5
![]() |
4.
Abdul
Hadis, Psikologi Dalam Pendidikan ( Bandung: Alfabeta, 2006 ), 71.
5.
Ibid., 72.
2.
Arthur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan
kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh
tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan
penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain
hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan
memberikan kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa
dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin
merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa
yang ada.7
Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs
berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa
mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana
mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga
yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi
pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan
kehidupannya.
Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang
seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu..
Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan
besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari
persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal
yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.8
![]() |
6.
Novena
suprobo, teori belajar humanistik, http://novinasuprobo.
wordpress. com/2008/06/15/ teori- belajar-humanistik/ di akses jam
21:27 WIB, tgl 10 mei 2014
7. Ibid.,
8. Ibid
C.
PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR
HUMANISTIK
Beberapa
prinsip Teori belajar Humanistik:
1. Manusia mempunyai belajar alami
2. Belajar signifikan terjadi apabila
materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
3. Belajar yang menyangkut perubahan di
dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri
ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil
5. Bila bancaman itu rendah terdapat
pangalaman siswa dalam memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna
diperolaeh jika siswa melakukannya
7. Belajar lancer jika siswa dilibatkan
dalam proses belajar
8. Belajar yang melibatkan siswa
seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
9. Kepercayaan pada diri pada siswa
ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri
10. Belajar sosial adalah belajar
mengenai proses belajar.
Roger
sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar
yang penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar,
memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam
untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru, (2). Belajar akan cepat dan
lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa,
(3) belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar, (4)
belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif
dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5)
belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi,
pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama, dan (6)
kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan
dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting.9

9.
Apa definisinya.
Teori
humanistic http://apadefinisinya.
blogspot.com/2008/05/ teori-humanistik.html, di
akses jam 21:27 WIB, tgl 10 mei 2014
D.
PENERAPAN DALAM BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN BIOLOGI
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit
selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran
guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi,
kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi
pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan
pembelajaran.10
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang
memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami
potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan
potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada
hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
- Merumuskan tujuan belajar yang jelas
- Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
- Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
- Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
- Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan.
![]() |
10.
Apa definisinya.
Teori
humanistic http://apadefinisinya.
blogspot.com/2008/05/ teori-humanistik.html, di
akses jam 21:27 WIB, tgl 10 mei 2014
- Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
- Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
- Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk
diterapkan. Keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan
sikap atas kemauan sendiri.
Siswa
diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat
orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa
mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau
etika yang berlaku.11
Implikasi Teori Belajar Humanistik
1. Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi
humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. Berikut ini
adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
fasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa
(petunjuk):
a) Fasilitator sebaiknya memberi
perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman
kelas
b) Fasilitator membantu untuk
memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga
tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
c) Dia mempercayai adanya keinginan
dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi
dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang
bermakna tadi.
Dia
mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas
dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
d) Dia menempatkan dirinya sendiri
sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
![]() |
11.
Ibid
e) Di dalam menanggapi
ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat
intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara
yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
f) Bilamana cuaca penerima kelas telah
mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
g) Dia mengambil prakarsa untuk ikut
serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan
juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh
saja digunakan atau ditolak oleh siswa
h) Dia harus tetap waspada terhadap
ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama
belajar
i)
Di
dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk
menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri. 12
Ciri-ciri
guru yang fasilitatif adalah :
- Merespon perasaan siswa
- Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
- Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
- Menghargai siswa
- Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
- Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa)
- Tersenyum pada siswa
![]() |
12.
Prof.Drs.Dakir,
Dasar-dasar Psikologi.( Jakarta: Pustaka Pelajar, 1993), 64.
Teori humanistis dalam
pembelajaran biologi dapat diterapkan menggunakan RPP pembelajaran biologi,
yang dapat mengatur jalannya suatu pembelajaran di dalam kelas, yaitu Pembelajaran Kooperativ dengan diagram Roundhouse melalui Diskusi Panel.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SMP/MTS :
Kristen Aletheia Malang
Mata Pelajaran : IPA / BIOLOGI
Kelas / Semester :
VIII / I
Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2x Pertemuan )
Standar Kompetensi 1.
Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar 1.4
Mendiskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
INDIKATOR
1. Mendeskripsikan
jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya.
Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia.
2. Membandingkan
pencernaan mekanik dan kimiawi.
A. Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa
mampu membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar perencanaan.
2. Siswa
mampu menjelaskan jenis makanan berdasarkan kandungan zat ada di dalamnya.
3. Siswa
mampu membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi.
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline
)
Tekun ( diligence
)
Ketelitian ( carefulness)
B. Materi
Pembelajaran
Sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
C.
Model
dan Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperativ dengan diagram Roundhouse melalui Diskusi Panel.
D.
Langkah-langkah
Pembelajaran
No
|
Kegiatan guru
|
Kegiatan siswa
|
Waktu
|
1.
|
Kegiatan awal
F
Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka
F
Guru melakukan presensi kehadiran siswa
F
Guru menyiapkan kelas supaya kondusif dan siap untuk mengikuti
pembelajaran
F
Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan pengetahuan awal siswa tentang jenis
makanan yang sering dijumpai sehari-hari ” anak-anak, apakah kalian sudah
makan hari ini?
F
Guru lanjut bertanya ” apa sajakah yang kamu makan?
F
Guru ’ pernahkah kalian memikirkan makanan yang sudah dimakan akan
kemana dan melewati apa saja?
F
Terdiri dari organ apakah saluran dan kelenjar pencernaan penyusun
sistem pencernaan manusia?
PENGETAHUAN PRASYARAT
F
Guru menulis topik yang akan
dipelajari yaitu sistem pencernaan pada manusia
F
Berkaitan dengan materi sistem pencernaan pada manusia maka hari ini
kita akan membahas tentang makanan dan fungsinya, saluran dan kelenjar
pencernaan penyususn sistem pencernaan.
F Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan praktikum
|
F
Siswa menjawab salam dari guru
F
Siswa menjawab presensi guru
F
Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran
F
Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab ” sudah Bu,
F
Menjawab pertanyaan guru
dengan harapan menjawab ” Nasi, Mie, Singkong, Tahu, Tempe, ikan, daging,
telur, sayuran dan buah-buahan.
F
Siswa menjawab dengan harapan menjawab alat pencernaan makanan
F
Siswa menjawab dengan harapan menjawab mulut, kelenjar air ludah,
kerongkongan, lambung, usus usus halus, usus besar dan aus
F
Siswa menulis topik pembelajaran pada buku catatan
F
Mendengarkan penjelasan guru
F
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan
Inti
F Siswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas dua orang
F Guru
membagikan lembaran kerja pada tiap-tiap kelompok sebagai bahan diskusi.
F Guru
menayangkan macam saluran pencernaa dan kelenjar pencernaan kepada siswa
melalui tayangan LCD dan media tiruan
dan menggali pengetahuan siswa tentang pencernaan makanan
F Guru
membimbing siswa dalam diskusi kelompok
F Setiap
kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya didepankelas
F Guru
membimbing siswa untuk menjelaskan kembali kandungan makanan, kelenjar pencernaan
dan organ pencernaan.
F Guru
membimbing siswa untuk menanggapi atau saling menemukan kesalahan dari hasil
diskusi yang disampaikan
F
Guru memberikan pertanyaan untuk merevew kembali pelajaran yang
didapat hari ini.
Guru memberikan kesempatan untuk
bertanya atau mengemukakan pendapat mengenai materi hari ini tentang kandungan bahan makanan,
organ pencernaan dan kelenjar pencernaan
F
Guru memberikan penegasan dan memberikan penghargaan / reward berupa
pujian.
|
F
Siswa berkumpul dengan kelompoknya
F
Siswa berdiskusi untuk mengerjakan lembaran kerja
F
Siswa memperhatikan dengan tekun dan penuh konsentrasi
F
Peserta didik dalam kelopok mendiskusikan jawaban yang benar.
F
Siswa atau kelompok lain menanggapi hasil diskusi yang disampaikan
F
Siswa menjelaskan kembali kanbungan bahan makanan, kelenjar
pencernaan dan organ penyusun sistem pecernaan.
F
Siswa atau kelompok saling menyimak atau mengoreksi serta membantu
untuk memberi tanggapan materi yang
telah didiskusikan
F
Siswa menjawab pertanyaan atau mengungkapkan pendapatnya.
F
Siswa memperhatikan guru dengan tekun dan disiplin
|
40 menit
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
F Guru
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi yang dilakukan
oleh tiap-tiap kelompok
F
Guru menyuruh peserta didik untuk memasukan ide-ide pokok hasil diskusi
berupa ringkasan kedalam diagram Roundhouse.
Berupa tugas rumah.
F
Guru menberikan format cara pembuatan diagram Roundhouse untuk dipelajari
F
Guru merefleksi dari kegiatan
|
F
Siswa membuat kesimpulan dan menulis hasil kesimpulan pada buku
catatan
F
siswa mencatat tugas yang diberikan guru untuk pertemuan berikutnya
F
Siswa mempelajari cara membuat diagrm Roundhouse
|
10 menit
|
4.
Sumber
Pembelajaran
1.
Buku
IPA Terpadu .
2.
Charta
/ gambar jenis makanan, video saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
3.
LKS
dan soal Quis
4.
Siswa
dan guru.
G. Penilaian.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
·
Mendeskripsikan
jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada di dalamnya
·
Membedakan
antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
pencernaan pada manusia
·
Membandingkan
pencernaan mekanik dan kimiawi
|
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
|
Tes Quis
Tes Quis
Tes Quis
|
Nasi,
roti tawar, pisang, jagung dan kentang, merupakan jenis makanan yang
mengandung zat…..
Pencernaan
kimiawi pertamakali terjadi di bagian…..dan kelenjar apa yang membantu
pencernaan tersebut?
Pencernaan
yang bertujuan untuk mengubah bentuk makanan menjadi kecil dan halus agar
mudah ditelan dan dicernah lebih lanjut adalah pengertian dari pencernaan……
|

13.
Emanuel, 2013, Penerapan pembelajaran kooperatif
dengan teknik diagram roundhouse
melalui diskusi panel untuk meningkatkan
Hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan Manusia kelas viii smp kristen aleitheia
malang.
DAFTAR RUJUKAN
Dakir,
Prof.Drs. Dasar-dasar Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar, 1993.
Uno,
Hamzah. Orientasi baru Dalam Psikologi Perkembangan. Jakarta: Bumi
aksara, 2006.
Hadis,
Abdul. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2006 .
Novina suprobo,2008. Teori belajar
humanistik,(online) (http://
novinasuprobo. wordpress.com /2008/06/15/teori-belajar-humanistik/ diakses
tanggal 10 Mei 2014 13:40 WIB)
Apa Definisinya, 2008, Teori belajar humanistik,(online) http://apadefinisinya.
blogspot.com /2008/05/teori-humanistik.html, diakses
tanggal 10 Mei 2014 13:40 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar