Sabtu, 24 Mei 2014

MATERI EKOSISTEM KELAS VII



 MATERI EKOSISTEM

 Standar Kompetensi
Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem 
Kompetensi    Dasar:
Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
Ringkasan Materi
Ketika kalian berada di dalam kelas di siang hari, apakah kalian merasa berhubungan dengan tumbuhan di halaman sekolah?Kalian bernapas memerlukan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Sebaliknya tumbuhan memerlukan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen pada saat berfotosintesis. Oksigen yang kalian hirup berasal dari hasil fotosintesis tumbuhan. Jadi, antara kalian dengan tumbuhan terjadi interaksi dalam hal pertukaran gas. Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungan dipelajari dalam ekologi. Hubungan timbal balik atau interaksi berlangsung baik antar rmakhluk hidup atau makhluk hidup dengan lingkungan. Hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut sebagai ekosistem.
a.        Komponen ekosistem, peran,dan interaksinya
Komponen ekosistem terdiri dari dua, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Sebelum membahas tentang komponen ekosistem, terlebih dulu membahas tentang satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
1.        Satuan Penyusun Ekosistem
Satuan makhluk hidup penyusun ekosistem dari tingkatan paling sederhana sampai ke yang paling kompleks adalah:
a)        Individu, adalah satu makhluk hidup tunggal. Individu merupakan satuan makhluk hidup yang terkecil dalam ekosistem. Contoh: seekor kerbau, satu tanaman rumput, seekor gajah, seekor ikan, satu tanaman hydrilla, seorang anak laki-laki dan lain-lain. Dalam ekosistem, makhluk hidup tidak dapat berdiri sendiri melainkan senantiasa berinteraksi dengan makhluk hidup lain termasuk     dengan makhluk hidup yang   sejenis.
Interaksi antar makhluk hidup yang sejenis membentuk satuan makhluk hidup yang lebih besar berupa populasi.
b)        Populasi, adalah sekumpulan individu yang sejenis yang hidup di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Contoh: sekelompok kerbau di ladang, serumpun rumput gajah di ladang, sekelompok ikan mas di aquarium, serumpun hydrilla di aquarium, sekelompok anak di halaman sekolah. Populasi dalam kehidupannya didukung oleh keberadaan lingkungan, semakin baik dukungan yang diberikan oleh lingkungan semakin baik pula pertumbuhan populasi. Namun apabila pertumbuhan populasi tidak terkendali akan berpengaruh buruk terhadap kehidupan populasi tersebut serta lingkungan di sekitarnya. Untuk menghindari pengaruh buruk tersebut kepadatan populasi makhluk hidup perlu diatur baik secara alami maupun ada campur tangan manusia.Apakah kepadatan populasi itu?Kepadatan populasi adalah angka yang menggambarkan jumlah individu sejenis tiap satuan luas atau volume tertentu pada waktu tertentu. Berapakah kepadatan populasi di kelasmu? Bagaimanakah keadaan kepadatan populasi suatu makhluk hidup di suatu tempat dari masa ke masa? Faktor apa sajakah yang dapat mengubah kepadatan populasi? Kepadatan populasi di suatu tempat dari masa ke masa selalu mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena dalam populasi tersebut senantiasa terjadi kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi). Perpindahan populasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu perpindahan masuk (imigrasi) dan perpindahan keluar (emigrasi). Menurut pendapatmu dalam keadaan bagaimanakah kepadatan populasi di suatu tempat akan bertambah, dan sebaliknya? Dalam ekosistem interaksi makhluk hidup bukan hanya antar individu sejenis tetapi juga antara populasi yang satu dengan yang lain dan akan membentuk satuan makhluk hidup yang lebih besar berupa komunitas.
c)        Komunitas, adalah sekumpulan populasi yang berbeda menempati lingkungan yang sama pada waktu tertentu. Sebutan komunitas berhubungan dengan habitat atau lingkungan tertentu. Contoh: komunitas kolam di dalamnya terdapat populasi ikan, tumbuhan air, katak, mikroorganisme.
d)        Ekosistem, adalah hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dengan lingkungannya. Berdasarkan sejarah terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)        Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami. Contohnya ekosistem gurun    pasir, ekosistem hutan hujan tropis, sungai, danau, laut.
2)        Ekosistem buatan, yaitu ekositem sengaja dibuat oleh manusia, seperti kolam, taman, sawah, aquarium, waduk.
3)        Ekosistem suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi lingkungan yang didahului dengan adanya kerusakan. Contohnya pada suatu daerah yang tertimpa  bencana alam tanah longsor.
Biosfer adalah kumpulan dari ekosistem yang terdapat di permukaan bumi.
2.        Komponen Penyusun Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik.
a)        Komponen Biotik merupakan bagian dari suatu ekosistem yang terdiri dari semua makhluk hidup. Berdasarkan fungsi dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer.
1)        Produsen (penghasil) adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik. Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Semua organisme berklorofil tergolong produsen. Contoh ganggang, lumut, dan tumbuhan hijau.
2)        Konsumen (pemakai/pemakan) adalah makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lain karena tidak bisa membuat makanannya sendiri. Manusia dan hewan dalam ekosistem memiliki peran sebagai konsumen, hal ini disebabkan keduanya tergantung pada produsen baik langsung maupun tidak langsung. Hewan-hewan pemakan rumput seperti kerbau, kambing disebut sebagai konsumen tingkat satu (primer). Konsumen tingkat satu yaitu konsumen yang memakan langsung produsen, yaitu tumbuhan.Makhluk hidup yang secara tidak langsung tergantung pada produsen disebut sebagai konsumen tingkat dua dan tiga (sekunder dan tersier). Contoh konsumen tingkat dua yaitu katak, burung pemakan ulat, dan kucing. Sedangkan ular, elang, dan harimau merupakan contoh konsumen tingkat tiga. Hewan ataupun makhluk hidup jika dilihat dari makanannya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a)        Herbivora yaitu hewan atau makhluk hidup pemakan tumbuh-tumbuhan
b)         Karnivora yaitu hewan atau makhluk hidup pemakan daging
c)        Omnivora yaitu hewan atau makhluk hidup pemakan daging dan tumbuhan.
3)    Dekomposer (pengurai) adalah makhluk hidup yang dapat menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Makhluk hidup yang tergolong dekomposer adalah bakteri dan jamur.
b)    Komponen Abiotik merupakan bagian dari ekosistem yang terdiri dari benda mati yang berada di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik terdiri atas: cahaya matahari, udara, air, tanah, suhu.
1)    Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi semua makhluk hidup di bumi. Dengan bantuan sinar matahari, CO2, dan air melalui proses fotosintesis diubah menjadi karbohidrat dan gas oksigen.
2) Udara tersusun dari berbagai macam gas, seperti oksigen, hidrogen, karbondioksida, dan nitrogen. Semua makhluk hidup memerlukan udara untuk melakukan aktivitas. Contohnya, oksigen diperlukan makhluk hidup dalam proses respirasi untuk mengoksidasi karbohidrat menjadi energi, nitrogen diperlukan sebagai bahan baku pembentukan protein, sedangkan karbondioksida digunakan sebagai bahan baku tumbuhan dalam proses fotosintesis.
3)   Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tubuh organisme 90% terdiri dari air. Air berfungsi sebagai pelarut dan bahan baku proses di dalam tubuh. Bila tidak ada air, tumbuhan hijau tidak bisa berfotosintesis, tubuhnya layu dan akhirnya mati. Demikian juga hewan akan mati bila tidak ada air. Air juga berfungsi sebagai tempat hidup (habitat).
4)    Tanah sangat penting untuk kehidupan. Tanah menyediakan habitat dan sumber makanan bagi tumbuhan dan hewan. Tanah yang subur akan dihuni oleh beranekaragam organisme. Dengan kata lain, tanah yang subur mempunyai keanekaragaman organisme tinggi. Sebaliknya tanah yang tandus mempunyai keanekaragaman organisme rendah.
5)    Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh cahaya matahari yang jatuh di permukaannya. Suhu lingkungan juga dipengaruhi oleh adanya tumbuhan dan berpengaruh terhadap jenis makhluk hidup yang menghuni lingkungan tersebut. Makhluk hidup umumnya hidup di daerah bersuhu sedang (optimum) dan perubahan suhunya tidak mencolok.
b.      Organisme Autotrof  Dan Heterotrof
Berdasarkan kemampuan menyusun bahan organik, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam yaitu organisme autotrof dan heterotrof.
1.      Organisme Autotrof
Organisme autotrof adalah organisme yang mampu menyusun zat organik dari zat anorganik. Proses penyusunan atau sintesis makanan diperoleh dari energi cahaya, organisme itu disebut fotoautotrof, sedangkan jika diperoleh dari energi reaksi kimia disebut kemoautotrof. Organisme yang tergolong autotrof adalah organisme yang berperan sebagai produsen, contohnya tumbuhan hijau, ganggang, lumut. Pembuatan makanan oleh organisme autotrof: Salah satu organisme autotrof adalah tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau menyusun makanan dengan energi dari matahari. Proses penyusunan makanan tersebut dinamakan fotosintesis. Fotosintesis memerlukan karbondioksida dan air. Bahan-bahan untuk fotosintesis tersebut diambil dari lingkungannya.Misalnya karbondioksida diperoleh dari udara dan air diambil dari air tanah. Fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang mengandung klorofil, terutama pada bagian daun.Klorofil berfungsi menyerap cahaya matahari yang berguna untuk fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan glukosa (gula) dan oksigen. Glukosa tersebut sebagian digunakan oleh tumbuhan itu sendiri. Sebagian lagi diubah menjadi zat tepung dan disimpan sebagai cadangan makanan, misalnya pada akar dan batang.
Persamaan proses fotosintesis dapat ditulis sebagai berikut:
http://primasiswa.com/files/img/fa.jpg
2. Organisme  Heterotrof
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak mampu menyusun zat organik dari zat anorganik. Yang tergolong organisme heterotrof adalah konsumen dan pengurai.
Misalnya: hewan, jamur, bakteri, dan tumbuhan tak berklorofil. Berdasarkan jenis makanannya, organisme heterotrof dibedakan menjadi herbivora, karnivora, omnivora, scavenger, dan detrivora.
a)      Herbivora adalah pemakan tumbuhan. Contoh: sapi, kelinci, ulat, rusa, belalang.
b)      Karnivora adalah pemakan daging. Contoh: kodok, laba-laba, kucing, elang, ular.
c)      Omnivora adalah pemakan segala. Contoh: beruang, kera, manusia.
d)     Scavenger adalah pemakan bangkai. Contoh: burung nasar.
e)      Detrivora adalah pemakan detritus. Contoh: cacing tanah, rayap, serangga tanah.

C.   Hubungan Saling Ketergantungan
Di dalam ekosistem terdapat saling ketergantungan antar sesama komponen biotik dan antara komponen biotik dengan komponen abiotik.Manusia pun tergantung pada komponen abiotik di lingkungannya.Kebutuhan terhadap oksigen, air, cahaya, dan suhu dapat kita peroleh secara cuma-cuma dari lingkungan. Dengan kata lain, kehidupan umat manusia sangat tergantung   pada lingkungannya.
1.    Komponen Biotik dan Abiotik Saling Mempengaruh
a.        kacang tanah menyuburkan tanah
Kacang tanah memiliki bintil-bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium. Bakteri tersebutmampu menangkap nitrogen dari udara. Tanah yang telah ditanami kacang tanah banyak mengandung nitrogen. Nitrogen tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah meningkatkan kesuburan tanah. Jadi, komponen biotik mempengaruhi         komponen abiotik.
b.        Cacing  tanah menyuburkan tanah
Cacing tanah adalah detrivor yang memakan serpihan bahan organik yang ada di dalam tanah. Ketika cacing memakan bahan organik tersebut, tanah ikut tertelan. Kotoran yang dikeluarkan cacing tanah dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah. Selain itu di dalamtanah terbentuk saluran bekas jejak cacing yangmembentuk rongga udara di dalam tanah. Rongga udara itu mempermudah oksigen masuk ke dalam tanah. Adanya rongga udaramembantu akar tumbuhan untuk bernapas. Jadi, cacing tanah berperan menyuburkan tanah. Tindakan manusia sering mempengaruhi lingkungan abiotiknya. Pengaruh itu ada yang negatif, ada pula yang positif terhadap lingkungan abiotik. Misalnya penebangan pohon dapatmenimbulkan erosi dan banjir. Selanjutnya banjirmembawa sampah danmenebarkan bibit penyakitmuntah berak, demam berdarah, kolera, dan disentri. Contoh lainnya membuang sampah di sembarang tempat dapat menyumbat selokan, menyebabkan banjir, dan membahayakan lingkungan.
2.      Saling  Ketergantungan Antar komponen Biotik
a.       Saling ketergantungan antarindividu sejenis. Antarindividu sejenis terdapat saling ketergantungan, antara lain:
1)      Memperoleh makanan
Pada hewan yang hidup berkelompok terlihat jelas adanya saling ketergantungan dalam memperoleh makanan. Misalnya jika seekor semut menemukan makanan, sebagian makanan itu dibawanya. Semut tersebut akan memberi tahu adanya makanan kepada sesamanya denganmenandai jalan yang dilaluinya dengan feromon. Sehingga semut-semut yang lain tidak tersesat.
2)      Berkembang biak
Untuk melakukan, hewan jantan memerlukan hewan betina. Demikian pula sebaliknya, hewan betina memerlukan hewan jantan. Pada musim kawin, anjing betina dan gajah betina mengeluarkan feromon untuk menarik hewan jantan. Hewan jantan yang berada jauh sekalipun dapatmenciumbau feromon tersebut. Kemudian hewan jantan datang untuk mengawini hewan betina tersebut.  
b.      Saling  ketergantungan  antar  individu  berbeda jenis
Saling ketergantungan antar individu berbeda jenis terjadi antara lain dalam peristiwa makan-dimakan. Peristiwa makan-dimakan mengakibatkan terbentuknya rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida            makanan.
Rantai makanan
Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu. Perhatikan beberapa contoh peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan) berikut ini.
1.        Daun → ulat→ burung pemakan ulat → elang → pengurai
2.        Rumput  → kambing → harimau → pengurai
3.        Padi → ayam → manusia → pengurai
4.        Jagung → tikus → kucing → pengurai
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhReBRYqpQtC__FUimQsyb4ExTXTt_2FKm0e84IZ54SNHrB4Cp3C72zWMUx8QeD4oGwtBW2TJlwU7QdT8aS7pX_Ce6uq-yz0YKY1-ajC2zYO1v4tJU0S9L4Ez85E_n5i65L_aDUbaQVevY/s1600/foodcn1.gif
Gambar 2.1 Rantai Makanan   
Gambar di atas menunjukan rantai makanan tumbuhan jagung dimakan tikus, tikus dimakan kucing, akhirnya tikus mati diuraikan oleh dekomposer.  Dari rantai makanan tersebut tumbuhan merupakan produsen, tikus sebagai konsumen tingkat I kucing sebagai konsumen tingkat II. Berkedudukan sebagai konsumen puncak (merupakan konsumen yang tidak dimakan lagi oleh konsumen lain). Peristiwa di atas disebut rantai makanan dengan ururtan tertentu, yaitu produsen → konsimen tingkat I → konsumen tingkat II. Rantai makanan tidak terpisahkan antara satu sama lainnya, tetapi saling berkaitan.
a.        Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yan saling berhubungan dalam suatu ekosistem.
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR5YhVDMvfp8WsbR-3TkuzGvibH0TyMTo-ts04bCV5fAodgspBTUQ
Gambar 2.2 jaring-jaring makanan
Gambar di atas menunjukan jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem umumnya, tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer. Misalnya bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan dau sawi. Daun sawi juga dimakan belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit, burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh burung elang. Akibatnya dalam suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai makanan. Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain disebut jaring-jaring makanan. 
b.        Piramida makanan
Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin kepuncak biomasanya semakin kecil.
 http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSMoWgJ7g6w1abSimBxhiSSYc8_TBkTQpaByLIj9fISNG1yCO8gzg
Gambar 2.3 Piramida Makanan
Gambar di atas menunjukan piramida makanan. Piramida makanan merupakan gambaran piramida yang menunjukan perbandingan kandungan zat makanan antara produsen, konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya dalam suatu ekosistem. Dalam ekosistem yang seimbang, produsen terdapat pada bagian dasar, di atas produsen adalah konsumen I, di atas konsumen I adalah konsumen II, dan di atas konsumen II adalah konsumen III dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomasanya semakin kecil.

c.         Arus Energi
Selama peristiwa makan dan dimakan, terjadi perpindahan energi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain. Peristiwa perpindahan energi di sebut arus energi.
Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk aktifitas hidupnya. Sumber energi bagi semua makhluk hidup adalah cahaya matahari. Namun, tidak semua makhluk hidup mampu memanfaatkan energi cahaya matahari secara langsung untuk aktifitas hidupnya.
Satu-satunya organisme yang mampu memanfaatkan energi cahaya matahari adalah tumbuhan hijau, yaitu melalui fotosintesis. Fotosintesis pada hakikatnya adalah pengubahan cahaya matahari menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam senyawa karbohidrat atau zat tepung. Jadi,  melalui fotosintesis terjadi perpindahan energi dari cahaya matahari ke dalam senyawa kimia.
Jika tumbuhan hijau dimakan herbivora, senyawa yang terkandung di dalam tubuh tumbuhan hijau akan pindah ke dalam tubuh  herbivora. Itu berarti terjadi perpindahan energi  ke dalam tubuh herbivora.
Energi kimia yang tersimpan di dalam karbohidrat dari tumbuhan hijau, setelah masuk kedalam tubuh hewan akan diubah menjadi energi panas, energi gerak, dan sebagian tetap tersimpan di dalam senyawa yang menysun tubuh hewan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/0d/Slg_Ktrgtngn_Dlm_Eko_7.jpg
Gambar 2.4 Arus Nergi
d.        Jenis-Jenis Interaksi Antar Organisme
Kamu sudah memahami bahwa dalam ekosistem terjadi hubungan antar makhluk. Terdapat beberapa jenis hubungan antar makhluk hidup yaitu sebagai berikut:
1.        Hubungan Netral
Hubungan netral yaitu hubungan yang tidak saling mempengaruhi. Netralisme terjadi apabila niasinya berbeda. Namun sesungguhnya hubungan yang benar-benar netral tidak ada, sebab setiap organisme memerlukan komponen abiotik (udara, ruangan, air dan cahaya) yang sama, sehingga timbul persaingan contoh: hubungan antara kambing dan ayam yang dipelihara manusia dalam kandang yang berdekatan.
2.        Hubungan Simbiosis
Hubungan simbiosis yaitu hubungan saling mempengaruhi antara dua organisme. Hubungan simbiosis ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a)        Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya: kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga. Kupu-kupu memperoleh madu dari bungan sedangkan tumbuhan berbunga dibantu proses penyerbukannya. Simbiosis mutualisme terlihat pada gambar di bawah ini.
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRFqR-c6kC09yNKtrBVdgI3xWrBpWoGMOY8MUrKsKqJ8kBiag8mNg
Gambar 2.5 Contoh Simbiosis Mutualisme
b)        Simbiosis Komensalime
Simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di mana yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat sedang berinteraksi. Contohnya adalah tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Tanaman anggrek diuntungkan karena dapat hidup di pohon yang ditumpanginya, sedangkan pohon tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian apapun dari hadirnya tanaman anggrek. Simbiosis komensalisme terlihat pada gambar di bawah ini.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTpnZETq25BYWOVAooPmt8nXQmROo6Zc3TVMRwfIiy-Ghc-eJ5rCQ
Gambar 2.6 Contoh Simbiosis Komensalisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan saat berinteraksi. Contoh: tumbuhan tali putri dan benalu dengan inangnya. Tali putri tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga mengambil sari makanan dari tumbuhan inang.
3.        Hubungan Kompetisi
Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terdapat ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin, dan ruang. Hubungan kompetisi dapat terrjadi antara individu-individu dalam satu spesies maupun individu-individu yang berbeda spesies. Contoh: hubungan kompetisi yang berbeda spesies adalah hubungan antara banteng dan rusa yang menempati padang rumput yang sama. Contoh hubungan kompetisi dalam satu jenis adalah persaingan antara pejantan kumbang badak untuk memperebut  betina ketika musim kawin tiba.
4.        Hubungan Predasi
Hubungan predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa. Organisme yang memangsa disebut predator atau musuh alam, karena bersifat membatasi populasi yang dimangsanya contoh: hubungan antara rusa dan singa. Kamu tentu tahu bahwa rusa dapat berkembangbiak dengan cepat. Jika sebagian populasi rusa tidak dimakan oleh singa, maka rusa-rusa itu dapat kekurangan makanan
Rangkuman
·           Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusn oleh komponen biotik b
·           erupa makhluk hidup dan komponen abiotik.
·           Setiap makhluk hidup menempati tempat yang sesuai yang disebut habitat. Dalam ekosistem terdapat tingkatan trofik komponen biotik, yaitu ada organisme yang berperan sebagai produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, konsumen puncak dan pengurai.
·           Dalam ekosistem terdapat tingkatan organisasi makhluk hidup penyusunnya. Individu-individu sejenis menyusun populasi, beberapa populasi makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan bioma dan ekosistem di bumi menyusun biosfer.
·           Di dalam ekosistem yang seimbang, komponen penyusun ekosistem selalu berada dalam komposisi yang seimbang. Ekosistem bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan suatu ekosistem menuju keseimbangan dalam jangka waktu yang lama di sebut suksesi.
·           Komponen penyusun ekosistem selalu berinteraksi baik sesama komponen biotik maupun antara komponen biotik dengan abiotik. Interaksi ini membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring kehidupan, dan piramida makanan.
·           Hubungan antar organisme dalam suatu ekosistem dapat berupa hubungan netral, simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, kompetisi dan predasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar