Sabtu, 24 Mei 2014

TEORI HUMANISTIK



TEORI BELAJAR HUMANISTIK

A.    PENGERTIAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK.
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara  pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan  kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.1
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.2
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.3
Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.



 
1.  Hamzah B. Uno, Orientasi baru Dalam Psikologi Perkembangan ( Jakarta: Bumi aksara, 2006 ), 13.
2.  Novena suprobo, teori belajar humanistik, http://novinasuprobo. wordpress. com/2008/06/15/ teori- belajar-humanistik/ di akses jam 21:27 WIB, tgl 10 mei 2014
3.  Ibid.,



B.     TOKOH TEORI HUMANISTIK
1. Carl Rogers
Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik.4
Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan (2) belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.
Bagaimana proses belajar dapat terjadi  menurut teori belajar humanisme?. Orang belajar karena ingin mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk dipelajari, mengusahakan proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil.
Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam : (1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif terhadap belajar, (2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar, (3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong belajar, (4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan (5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.5



 
4.     Abdul Hadis, Psikologi Dalam Pendidikan ( Bandung: Alfabeta, 2006 ), 71.
5.     Ibid., 72.



2.      Arthur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada.7
Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.8



 
6.  Novena suprobo, teori belajar humanistik, http://novinasuprobo. wordpress. com/2008/06/15/ teori- belajar-humanistik/ di akses jam 21:27 WIB, tgl 10 mei 2014
7.  Ibid.,
8.  Ibid


C.    PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:
1.      Manusia mempunyai belajar alami
2.      Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
3.      Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4.      Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil
5.      Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara.
6.      Belajar yang bermakna  diperolaeh jika siswa melakukannya
7.      Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
8.      Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
9.      Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri
10.  Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar yang penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru, (2). Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa, (3)  belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar, (4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5) belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan  pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik  dan tahan lama, dan (6) kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting.9
 

9.     Apa definisinya. Teori humanistic http://apadefinisinya. blogspot.com/2008/05/ teori-humanistik.html, di akses jam 21:27 WIB, tgl 10 mei 2014



D.    PENERAPAN DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.10
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
  1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
  2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
  3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
  4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
  5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan.



 
10.   Apa definisinya. Teori humanistic http://apadefinisinya. blogspot.com/2008/05/ teori-humanistik.html, di akses jam 21:27 WIB, tgl 10 mei 2014

  1. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
  2. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
  3. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan. Keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.11
Implikasi Teori Belajar Humanistik
1.      Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.  Berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas fasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa (petunjuk):
a)      Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
b)      Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
c)      Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
d)     Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.


 
11.      Ibid

e)      Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
f)       Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
g)      Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
h)      Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
i)        Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri. 12
Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
  1. Merespon perasaan siswa
  2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
  3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
  4. Menghargai siswa
  5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
  6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa)
  7. Tersenyum pada siswa



 
12.      Prof.Drs.Dakir, Dasar-dasar Psikologi.( Jakarta: Pustaka Pelajar, 1993), 64.

Teori humanistis dalam pembelajaran biologi dapat diterapkan menggunakan RPP pembelajaran biologi, yang dapat mengatur jalannya suatu pembelajaran di dalam kelas, yaitu Pembelajaran Kooperativ dengan diagram Roundhouse melalui Diskusi Panel.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SMP/MTS                              :  Kristen Aletheia Malang
Mata Pelajaran                      :  IPA / BIOLOGI
Kelas / Semester                     :  VIII / I
Alokasi waktu                        :  4 X 40’ ( 2x Pertemuan )
Standar Kompetensi 1.
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar 1.4
Mendiskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
INDIKATOR
1.      Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya.
Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia.
2.      Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi.
A.    Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar perencanaan.
2.      Siswa mampu menjelaskan jenis makanan berdasarkan kandungan zat ada di dalamnya.
3.      Siswa mampu membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi.
v  Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Ketelitian ( carefulness)

B.     Materi Pembelajaran
Sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
C.     Model dan Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperativ dengan diagram Roundhouse melalui Diskusi Panel.
D.    Langkah-langkah Pembelajaran
No
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Waktu
1.

Kegiatan awal

F Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka
F Guru melakukan presensi kehadiran siswa
F Guru menyiapkan kelas supaya kondusif dan siap untuk mengikuti pembelajaran
F Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan  pengetahuan awal siswa tentang jenis makanan yang sering dijumpai sehari-hari ” anak-anak, apakah kalian sudah makan hari ini?
F Guru lanjut bertanya ” apa sajakah yang kamu makan?



F Guru ’ pernahkah kalian memikirkan makanan yang sudah dimakan akan kemana dan melewati apa saja?
F Terdiri dari organ apakah saluran dan kelenjar pencernaan penyusun sistem pencernaan manusia?

PENGETAHUAN PRASYARAT
F Guru menulis topik  yang akan dipelajari yaitu sistem pencernaan pada manusia
F Berkaitan dengan materi sistem pencernaan pada manusia maka hari ini kita akan membahas tentang makanan dan fungsinya, saluran dan kelenjar pencernaan penyususn sistem pencernaan.
F Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan praktikum


F Siswa menjawab salam dari guru
F Siswa menjawab presensi guru

F Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

F Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab ” sudah Bu,


F  Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab ” Nasi, Mie, Singkong, Tahu, Tempe, ikan, daging, telur, sayuran dan buah-buahan.
F Siswa menjawab dengan harapan menjawab alat pencernaan makanan
F Siswa menjawab dengan harapan menjawab mulut, kelenjar air ludah, kerongkongan, lambung, usus usus halus, usus besar dan aus
F Siswa menulis topik pembelajaran pada buku catatan
F Mendengarkan penjelasan guru





F Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
10 menit
2.
Kegiatan Inti

F Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas dua orang
F Guru membagikan lembaran kerja pada tiap-tiap kelompok sebagai bahan diskusi.
F Guru menayangkan macam saluran pencernaa dan kelenjar pencernaan kepada siswa melalui tayangan LCD dan  media tiruan dan menggali pengetahuan siswa tentang pencernaan makanan
F Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok

F Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya didepankelas



F Guru membimbing siswa untuk menjelaskan kembali kandungan makanan, kelenjar pencernaan dan organ pencernaan.


F Guru membimbing siswa untuk menanggapi atau saling menemukan kesalahan dari hasil diskusi yang disampaikan  

F Guru memberikan pertanyaan untuk merevew kembali pelajaran yang didapat hari ini.
Guru memberikan kesempatan  untuk bertanya atau mengemukakan pendapat mengenai materi  hari ini tentang kandungan bahan makanan, organ pencernaan dan kelenjar pencernaan
F Guru memberikan penegasan dan memberikan penghargaan / reward berupa pujian.


F Siswa berkumpul dengan kelompoknya
F Siswa berdiskusi untuk mengerjakan lembaran kerja

F Siswa memperhatikan dengan tekun dan penuh konsentrasi


F Peserta didik dalam kelopok mendiskusikan jawaban yang benar.
F Siswa atau kelompok lain menanggapi hasil diskusi yang disampaikan
F Siswa menjelaskan kembali kanbungan bahan makanan, kelenjar pencernaan dan organ penyusun sistem pecernaan.
F Siswa atau kelompok saling menyimak atau mengoreksi serta membantu untuk memberi tanggapan  materi yang telah didiskusikan
F Siswa menjawab pertanyaan atau mengungkapkan pendapatnya.


F Siswa memperhatikan guru dengan tekun dan disiplin
40 menit
3.
Kegiatan Penutup

F Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi yang dilakukan oleh tiap-tiap kelompok
F Guru menyuruh peserta didik untuk memasukan ide-ide pokok hasil diskusi berupa ringkasan kedalam diagram Roundhouse. Berupa tugas rumah.
F Guru menberikan format cara pembuatan diagram Roundhouse untuk dipelajari 
F Guru merefleksi dari kegiatan


F Siswa membuat kesimpulan dan menulis hasil kesimpulan pada buku catatan

F siswa mencatat tugas yang diberikan guru untuk pertemuan berikutnya

F Siswa mempelajari cara membuat diagrm Roundhouse

10 menit

4.      Sumber Pembelajaran
1.      Buku IPA Terpadu .
2.      Charta / gambar jenis makanan, video saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
3.      LKS dan soal Quis
4.      Siswa dan guru.
G.  Penilaian.  
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·       Mendeskripsikan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada di dalamnya
·       Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia
·       Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi
Tes tulis




Tes tulis





Tes tulis


Tes Quis




Tes Quis





Tes Quis




Nasi, roti tawar, pisang, jagung dan kentang, merupakan jenis makanan yang mengandung zat…..

Pencernaan kimiawi pertamakali terjadi di bagian…..dan kelenjar apa yang membantu pencernaan tersebut?

Pencernaan yang bertujuan untuk mengubah bentuk makanan menjadi kecil dan halus agar mudah ditelan dan dicernah lebih lanjut adalah pengertian dari pencernaan……
( sumber : Wena (2012: 69))13
13.      Emanuel, 2013, Penerapan pembelajaran kooperatif dengan teknik diagram roundhouse melalui diskusi panel untuk meningkatkan  Hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan  Manusia kelas viii smp kristen aleitheia malang.












DAFTAR RUJUKAN

Dakir, Prof.Drs. Dasar-dasar Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar, 1993.
Uno, Hamzah. Orientasi baru Dalam Psikologi Perkembangan.  Jakarta: Bumi aksara, 2006.
Hadis, Abdul. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2006 .
Novina suprobo,2008. Teori belajar humanistik,(online) (http:// novinasuprobo. wordpress.com /2008/06/15/teori-belajar-humanistik/ diakses tanggal 10 Mei 2014 13:40 WIB)
Apa Definisinya, 2008, Teori belajar humanistik,(online) http://apadefinisinya. blogspot.com /2008/05/teori-humanistik.html, diakses tanggal 10 Mei 2014 13:40 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar